-->
Tampilkan postingan dengan label Promkes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Promkes. Tampilkan semua postingan
Ebook Ekologi, Pemanasan Global dan Kesehatan
Lihat Detail

Ebook Ekologi, Pemanasan Global dan Kesehatan

Silahkan dibaca Ebook EKOLOGI, PEMANASAN GLOBAL dan KESEHATAN di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇



Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Silahkan dibaca Ebook EKOLOGI, PEMANASAN GLOBAL dan KESEHATAN di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇



Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Silahkan dibaca Ebook EKOLOGI, PEMANASAN GLOBAL dan KESEHATAN di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇



Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Silahkan dibaca Ebook EKOLOGI, PEMANASAN GLOBAL dan KESEHATAN di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇



Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Catatan Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia
Lihat Detail

Catatan Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia

CATATAN HARI KESEHATAN LINGKUNGAN SEDUNIA
Betapa miris kondisi kesehatan lingkungan di Indonesia. Padahal, kalau kita renungkan menurut Guru Besar Administrasi Kesehatan dari Universitas Berkeley, Henrik L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi dari status kesehatan manusia, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik (keturunan). Hal ini, berarti bisa jadi teori Henrik L Blum itu belum mendasari dan diterapkan dalam pola pembangunan kesehatan di Indonesia secara konsisten dan menyeluruh?
Terkait itu, saya teringat cerita Prof. dr. Ascobat Gani, MPH., DrPh., salah satu dosen favorit di FKM UI, yang menggambarkan betapa menyenangkan seandainya negeri ini dibangun dengan menerapkan filosofi dasar kesehatan masyarakat (Public Health). Berikut ini, saya tuliskan kembali ceritanya.
Betapa indahnya bila kita hidup di sebuah negeri dimana anak-anak kita tumbuh dengan sehat, riang dan gembira setiap hari. Tempat mereka tinggal pun bersih, segar, dan nyaman. Tersedia asupan gizi yang cukup dan menyehatkan. Sarana bermain dan sekolah yang menyenangkan.
Sementara pemuda dan orang dewasanya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki aktivitas usaha yang beragam dan saling melengkapi. Mereka bahu membahu membangun lingkungan yang nyaman sekaligus mereka saling tolong menolong ketika ada musibah atau ada yang sakit di antara mereka.
Tak cukup hanya itu, bila diperlukan mereka siap mengantar ke puskesmas atau mantri atau bahkan dokter dengan biaya yang terjangkau. Bahkan mereka siap menjemput petugas kesehatan ke daerah mereka secara berkala untuk sekadar memeriksakan kesehatan-nya, atau mendapat penjelasan tentang hidup sehat atau tentang pencegahan terhadap penyakit tanpa harus menunggu jatuh sakit atau wabah penyakit datang terlebih dahulu.
Orang-orang tua dan sudah lanjut usia juga dapat menikmati masa-masa tuanya dengan penuh senyuman di antara gelak tawa dan canda anak cucu tercinta. Semua orang produktif karena mereka sehat, sejahtera, dan bahagia.
Itulah potret negeri Public Health telah menjadi filosofi dasar dalam membangun bangsa.
Catatan lengkap terkait KESEHATAN LINGKUNGAN sudah saya tulis dalam Buku Kesehatan Lingkungan. Buku ini berisi catatan-catatan masalah kesehatan lingkungan yang saya amati dan ditulis sejak tahun 1990-sekarang. Buku ini tidak hanya berisi masalah kesehatan lingkungan saja, tapi juga dilengkapi dengan alternatif solusi dalam mengatasi permasalah kesehatan lingkungan itu. Secara garis besar, buku ini berisi Tujuh Kunci Menuju Indonesia Sehat, yaitu: menyehatkan makanan, air bersih, limbah cair, limbah padat (sampah), limbah medis (B3), pencemaran udara, kesehatan rumah dan binatang pengganggu.
Salam Kesling Indonesia
Arda Dinata
www.ardadinata.com
IG: @arda.dinata
.
Catatan: Silahkan like dan share biar bermanfaat bagi banyak orang.

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

CATATAN HARI KESEHATAN LINGKUNGAN SEDUNIA
Betapa miris kondisi kesehatan lingkungan di Indonesia. Padahal, kalau kita renungkan menurut Guru Besar Administrasi Kesehatan dari Universitas Berkeley, Henrik L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi dari status kesehatan manusia, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik (keturunan). Hal ini, berarti bisa jadi teori Henrik L Blum itu belum mendasari dan diterapkan dalam pola pembangunan kesehatan di Indonesia secara konsisten dan menyeluruh?
Terkait itu, saya teringat cerita Prof. dr. Ascobat Gani, MPH., DrPh., salah satu dosen favorit di FKM UI, yang menggambarkan betapa menyenangkan seandainya negeri ini dibangun dengan menerapkan filosofi dasar kesehatan masyarakat (Public Health). Berikut ini, saya tuliskan kembali ceritanya.
Betapa indahnya bila kita hidup di sebuah negeri dimana anak-anak kita tumbuh dengan sehat, riang dan gembira setiap hari. Tempat mereka tinggal pun bersih, segar, dan nyaman. Tersedia asupan gizi yang cukup dan menyehatkan. Sarana bermain dan sekolah yang menyenangkan.
Sementara pemuda dan orang dewasanya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki aktivitas usaha yang beragam dan saling melengkapi. Mereka bahu membahu membangun lingkungan yang nyaman sekaligus mereka saling tolong menolong ketika ada musibah atau ada yang sakit di antara mereka.
Tak cukup hanya itu, bila diperlukan mereka siap mengantar ke puskesmas atau mantri atau bahkan dokter dengan biaya yang terjangkau. Bahkan mereka siap menjemput petugas kesehatan ke daerah mereka secara berkala untuk sekadar memeriksakan kesehatan-nya, atau mendapat penjelasan tentang hidup sehat atau tentang pencegahan terhadap penyakit tanpa harus menunggu jatuh sakit atau wabah penyakit datang terlebih dahulu.
Orang-orang tua dan sudah lanjut usia juga dapat menikmati masa-masa tuanya dengan penuh senyuman di antara gelak tawa dan canda anak cucu tercinta. Semua orang produktif karena mereka sehat, sejahtera, dan bahagia.
Itulah potret negeri Public Health telah menjadi filosofi dasar dalam membangun bangsa.
Catatan lengkap terkait KESEHATAN LINGKUNGAN sudah saya tulis dalam Buku Kesehatan Lingkungan. Buku ini berisi catatan-catatan masalah kesehatan lingkungan yang saya amati dan ditulis sejak tahun 1990-sekarang. Buku ini tidak hanya berisi masalah kesehatan lingkungan saja, tapi juga dilengkapi dengan alternatif solusi dalam mengatasi permasalah kesehatan lingkungan itu. Secara garis besar, buku ini berisi Tujuh Kunci Menuju Indonesia Sehat, yaitu: menyehatkan makanan, air bersih, limbah cair, limbah padat (sampah), limbah medis (B3), pencemaran udara, kesehatan rumah dan binatang pengganggu.
Salam Kesling Indonesia
Arda Dinata
www.ardadinata.com
IG: @arda.dinata
.
Catatan: Silahkan like dan share biar bermanfaat bagi banyak orang.

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia
Lihat Detail

Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia


Inilah Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia Untuk Anda Miliki!

Salah satu masalah kesehatan serius yang sedang hangat dibahas dan terus berusaha dientaskan bahu membahu oleh seluruh elemen pemerintah saat ini adalah Stunting. Penyebab Stunting adalah akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu pada periode kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun. 

Bagaimana masalah ini dinilai serius? Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional 2018 (Riskesdas), 30.8% persen anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami Stunting. Tentunya, ini merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

Berdasarkan Pengalaman global, kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak guna membantu pencegahan stunting adalah dengan menyelenggarakan intervensi terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas. Di sisi lain, tingginya prevalensi Stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab Stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya Stunting. 

Berkaitan dengan hal itulah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta informasi yang benar untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya guna mendorong terhadap perubahan perilaku yang mendukung pencegahan Stunting. 

Pedoman Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku yang terpadu ini disusun untuk menjawab tantangan perubahan perilaku dalam mencegah Stunting. Didalamnya menjelaskan tentang Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting yang mencakup antara lain latar belakang urgensi permasalahan Stunting di Indonesia, tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, kelompok sasaran, kerangka teori dan peta jalan sebagai panduan pelaksanaan program, pesan pesan kunci, indikator program, pengaturan pembagian peran dan tanggung jawab, pemantauan dan evaluasi, serta contoh implementasi kegiatan yang dapat dilakukan. 

Silahkan dibaca Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata


Inilah Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia Untuk Anda Miliki!

Salah satu masalah kesehatan serius yang sedang hangat dibahas dan terus berusaha dientaskan bahu membahu oleh seluruh elemen pemerintah saat ini adalah Stunting. Penyebab Stunting adalah akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu pada periode kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun. 

Bagaimana masalah ini dinilai serius? Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional 2018 (Riskesdas), 30.8% persen anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami Stunting. Tentunya, ini merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

Berdasarkan Pengalaman global, kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak guna membantu pencegahan stunting adalah dengan menyelenggarakan intervensi terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas. Di sisi lain, tingginya prevalensi Stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab Stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya Stunting. 

Berkaitan dengan hal itulah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta informasi yang benar untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya guna mendorong terhadap perubahan perilaku yang mendukung pencegahan Stunting. 

Pedoman Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku yang terpadu ini disusun untuk menjawab tantangan perubahan perilaku dalam mencegah Stunting. Didalamnya menjelaskan tentang Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting yang mencakup antara lain latar belakang urgensi permasalahan Stunting di Indonesia, tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, kelompok sasaran, kerangka teori dan peta jalan sebagai panduan pelaksanaan program, pesan pesan kunci, indikator program, pengaturan pembagian peran dan tanggung jawab, pemantauan dan evaluasi, serta contoh implementasi kegiatan yang dapat dilakukan. 

Silahkan dibaca Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata


Inilah Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia Untuk Anda Miliki!

Salah satu masalah kesehatan serius yang sedang hangat dibahas dan terus berusaha dientaskan bahu membahu oleh seluruh elemen pemerintah saat ini adalah Stunting. Penyebab Stunting adalah akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu pada periode kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun. 

Bagaimana masalah ini dinilai serius? Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional 2018 (Riskesdas), 30.8% persen anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami Stunting. Tentunya, ini merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

Berdasarkan Pengalaman global, kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak guna membantu pencegahan stunting adalah dengan menyelenggarakan intervensi terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas. Di sisi lain, tingginya prevalensi Stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab Stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya Stunting. 

Berkaitan dengan hal itulah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta informasi yang benar untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya guna mendorong terhadap perubahan perilaku yang mendukung pencegahan Stunting. 

Pedoman Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku yang terpadu ini disusun untuk menjawab tantangan perubahan perilaku dalam mencegah Stunting. Didalamnya menjelaskan tentang Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting yang mencakup antara lain latar belakang urgensi permasalahan Stunting di Indonesia, tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, kelompok sasaran, kerangka teori dan peta jalan sebagai panduan pelaksanaan program, pesan pesan kunci, indikator program, pengaturan pembagian peran dan tanggung jawab, pemantauan dan evaluasi, serta contoh implementasi kegiatan yang dapat dilakukan. 

Silahkan dibaca Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata


Inilah Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia Untuk Anda Miliki!

Salah satu masalah kesehatan serius yang sedang hangat dibahas dan terus berusaha dientaskan bahu membahu oleh seluruh elemen pemerintah saat ini adalah Stunting. Penyebab Stunting adalah akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu pada periode kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun. 

Bagaimana masalah ini dinilai serius? Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional 2018 (Riskesdas), 30.8% persen anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami Stunting. Tentunya, ini merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

Berdasarkan Pengalaman global, kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak guna membantu pencegahan stunting adalah dengan menyelenggarakan intervensi terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas. Di sisi lain, tingginya prevalensi Stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab Stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya Stunting. 

Berkaitan dengan hal itulah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta informasi yang benar untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya guna mendorong terhadap perubahan perilaku yang mendukung pencegahan Stunting. 

Pedoman Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku yang terpadu ini disusun untuk menjawab tantangan perubahan perilaku dalam mencegah Stunting. Didalamnya menjelaskan tentang Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting yang mencakup antara lain latar belakang urgensi permasalahan Stunting di Indonesia, tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, kelompok sasaran, kerangka teori dan peta jalan sebagai panduan pelaksanaan program, pesan pesan kunci, indikator program, pengaturan pembagian peran dan tanggung jawab, pemantauan dan evaluasi, serta contoh implementasi kegiatan yang dapat dilakukan. 

Silahkan dibaca Ebook Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Ebook dan Referensi Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun
Lihat Detail

Ebook dan Referensi Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun

Silahkan dibaca Ebook PERILAKU MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN DI INDONESIA di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya Klik di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Silahkan dibaca Ebook PERILAKU MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN DI INDONESIA di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya Klik di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Silahkan dibaca Ebook PERILAKU MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN DI INDONESIA di bawah ini ya.
Semoga dapat menambah wawasan seputar KESEHATAN LINGKUNGAN! 
👇👇👇
Referensi Terkait Lainnya Klik di Bawah Ini
👇👇👇

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah
Lihat Detail

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah

PENGELOLAAN sampah medis rumah sakit (RS) di Jawa Barat, khususnya RS milik pemerintah (termasuk puskesmas) sejauh ini masih carut-marut. Padahal, sampah medis merupakan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) yang berpotensi menularkan berbagai penyakit infeksi.
=======

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

===========

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. Menurut Setiawan, estimasi rata-rata produksi limbah medis di seluruh RS di Jabar tahun 2004 adalah sekitar 3.500 kilogram per hari. Rata-rata tempat tidur di RS setiap hari menghasilkan 0,3 kg sampah medis. Limbah medis padat harus dibakar dalam insinerator dua bilik dengan panas lebih dari 1.000 derajat Celcius. Sementara itu, limbah cair diolah dengan instalasi pengelola air limbah.

Data lain dari hasil penelitian Litbang Depkes RI (tahun 1997/1998), kuantitas limbah padat RS tipe C di Jabotabek adalah 5–20 kg/pasien (36,7%), 20–40 kg/pasien (25,2%), 40–60 kg/pasien (20%) dan 60–100 kg/pasien (19,1%). Sementara itu, dalam profil kesehatan Indonesia (Depkes, 1997), diungkapkan seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 RS di Jawa dan Bali menunjukkan, rata-rata produksi sampah kering 3,2 kilogram/ tempat tidur/hari, dan produksi limbah cair 416,8 liter/tempat tidur/hari. Di negara maju, jumlah limbah RS diperkirakan 0,5 -0,6 kilogram/tempat tidur/hari.

Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi limbah padat 76,8 persen dan limbah infektius 23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton/hari dan produksi limbah cair 48.985,70 ton/hari. Dapat dibayangkan betapa besar potensi RS untuk mencemari lingkungan dan kemungkinan menyebabkan kecelakaan serta penularan penyakit.

Minimisasai Limbah RS

Melihat fakta masalah limbah di RS tersebut, maka para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya. Minimisasi limbah (waste minimization) yaitu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas (daya racun), dan tingkat bahaya yang keluar ke lingkungan dengan jalan reduksi pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah itu sendiri.

Pertama, reduksi limbah pada sumbernya. Reduksi pada sumber merupakan upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada sumbernya. Langkah ini diambil sebagai prioritas atas dasar pertimbangan antara lain meningkatkan efisiensi kegiatan, biaya pengolahannya relatif murah dan pelaksanaannya relatif mudah.

Berbagai cara yang digunakan untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah (1). House keeping yang baik, dilakukan demi menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjadi dengan sebaik mungkin. (2). Segregasi aliran limbah. Adalah memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengolahan limbah.

(3). Melakukan preventive maintenance, yaitu pemeliharaan/ penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan berdasarkan perkiraan waktu kerusakan alat. (4). Pengelolaan bahan (material inventory). Berarti suatu upaya agar persediaan bahan selalu cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan terkontrol sehingga tidak terjadi kerusakan bahan.

(5). Pemilihan teknologi dan proses yang tepat untuk mengeluarkan limbah B3 dengan efisiensi yang cukup tinggi, sebaiknya dilakukan sejak awal pengembangan rumah sakit baru atau penggantian sebagian unitnya.

(6). Melalui subtisuti bahan atau dalam hal ini penggunaan kantung limbah dengan warna berbeda untuk memilah-milah limbah di tempat sumbernya, misalnya limbah klinik dan bukan klinik. Kantung plastik cukup mahal, sebagai gantinya dapat digunakan kantung kertas yang tahan bocor, dibuat secara lokal sehingga mudah diperoleh. Kantung kertas ini dapat ditempeli strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong.

Kedua, pemanfaatan limbah, yaitu suatu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan. Usaha pemanfaatan limbah ini merupakan alternatif minimisasi limbah yang dapat memberikan nilai ekonomis berupa pengurangan biaya pembuangan limbah dan pengadaan bahan baku. Adapun teknik-teknik pemanfaatan limbah yang dapat dilakukan berupa: Recovery (perolehan kembali), Reuse (penggunaan kembali), dan Recycle(daur ulang).

Mecerahkan RS

Dengan usaha minimisasi limbah RS tersebut, paling tidak akan memberi dampak positif pada kondisi RS yang lebih cerah karena terhindar dari aneka infeksi nosokomial atau penularan penyakit dan pencemaran lingkungan. Kecerahan rumah sakit ini, tentu akan semakin cerah lagi, apabila diimbangi dengan peningkatan kinerja rumah sakit lainnya, karena minimisasai limbah RS ini hanya merupakan salah satu indikator dari penilaian kinerja RS secara umum.

Berikut ini ada lima faktor yang menjadi indikator penilaian kinerja rumah sakit. Pertama, kepuasan pasien, yakni bagaimana indikator ini dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Kedua, pelayanan medik. Jumlah indikatornya sangat banyak, antara lain indikator di bidang gawat darurat, bedah, penyakit dalam, anak, radiologi, laboratorium, dan lainnya. Juga indikator untuk keseluruhan rumah sakit misalnya angka kematian dan angka perawatan ulang pasien.

Ketiga, efisiensi. Yakni indikator di bidang keuangan meliputi rentabilitas, likuiditas, dan profit margin. Di bidang produktivitas tempat tidur mencakup BOR (Bed Occupancy Rate), ALOS (Average Length of Stay), dan lainnya. Keempat, kepuasan staf dan karyawan, juga merupakan indikator untuk menilai kinerja rumah sakit. Dan kelima, kualitas ksehatan lingkungan. Hal ini terkait dengan penanganan limbah, sanitasi, pengamanan terhadap risiko keselamatan, dll.

Akhirnya, melalui akreditasi RS, kelima kelompok unsur ini diukur apakah memenuhi standar yang berlaku yang telah ditentukan atau tidak. Dari hasil pengukuran ini, baik dalam kelompok struktur atau proses atau pun outcome akan menunjukkan rumah sakit ini sudah berkualitas atau belum. Dan bila kelima unsur ini ditangani oleh pihak manajemen rumah sakit secara komprehensif dan terintegrasi maka kualitas pelayanan tentu akan meningkat. Jadi, tidak berlebihan bila minimisasi limbah rumah sakit diterapkan, maka rumah sakit akan semakin cerah. ***


Arda Dinata adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.
PENGELOLAAN sampah medis rumah sakit (RS) di Jawa Barat, khususnya RS milik pemerintah (termasuk puskesmas) sejauh ini masih carut-marut. Padahal, sampah medis merupakan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) yang berpotensi menularkan berbagai penyakit infeksi.
=======

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

===========

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. Menurut Setiawan, estimasi rata-rata produksi limbah medis di seluruh RS di Jabar tahun 2004 adalah sekitar 3.500 kilogram per hari. Rata-rata tempat tidur di RS setiap hari menghasilkan 0,3 kg sampah medis. Limbah medis padat harus dibakar dalam insinerator dua bilik dengan panas lebih dari 1.000 derajat Celcius. Sementara itu, limbah cair diolah dengan instalasi pengelola air limbah.

Data lain dari hasil penelitian Litbang Depkes RI (tahun 1997/1998), kuantitas limbah padat RS tipe C di Jabotabek adalah 5–20 kg/pasien (36,7%), 20–40 kg/pasien (25,2%), 40–60 kg/pasien (20%) dan 60–100 kg/pasien (19,1%). Sementara itu, dalam profil kesehatan Indonesia (Depkes, 1997), diungkapkan seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 RS di Jawa dan Bali menunjukkan, rata-rata produksi sampah kering 3,2 kilogram/ tempat tidur/hari, dan produksi limbah cair 416,8 liter/tempat tidur/hari. Di negara maju, jumlah limbah RS diperkirakan 0,5 -0,6 kilogram/tempat tidur/hari.

Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi limbah padat 76,8 persen dan limbah infektius 23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton/hari dan produksi limbah cair 48.985,70 ton/hari. Dapat dibayangkan betapa besar potensi RS untuk mencemari lingkungan dan kemungkinan menyebabkan kecelakaan serta penularan penyakit.

Minimisasai Limbah RS

Melihat fakta masalah limbah di RS tersebut, maka para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya. Minimisasi limbah (waste minimization) yaitu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas (daya racun), dan tingkat bahaya yang keluar ke lingkungan dengan jalan reduksi pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah itu sendiri.

Pertama, reduksi limbah pada sumbernya. Reduksi pada sumber merupakan upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada sumbernya. Langkah ini diambil sebagai prioritas atas dasar pertimbangan antara lain meningkatkan efisiensi kegiatan, biaya pengolahannya relatif murah dan pelaksanaannya relatif mudah.

Berbagai cara yang digunakan untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah (1). House keeping yang baik, dilakukan demi menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjadi dengan sebaik mungkin. (2). Segregasi aliran limbah. Adalah memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengolahan limbah.

(3). Melakukan preventive maintenance, yaitu pemeliharaan/ penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan berdasarkan perkiraan waktu kerusakan alat. (4). Pengelolaan bahan (material inventory). Berarti suatu upaya agar persediaan bahan selalu cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan terkontrol sehingga tidak terjadi kerusakan bahan.

(5). Pemilihan teknologi dan proses yang tepat untuk mengeluarkan limbah B3 dengan efisiensi yang cukup tinggi, sebaiknya dilakukan sejak awal pengembangan rumah sakit baru atau penggantian sebagian unitnya.

(6). Melalui subtisuti bahan atau dalam hal ini penggunaan kantung limbah dengan warna berbeda untuk memilah-milah limbah di tempat sumbernya, misalnya limbah klinik dan bukan klinik. Kantung plastik cukup mahal, sebagai gantinya dapat digunakan kantung kertas yang tahan bocor, dibuat secara lokal sehingga mudah diperoleh. Kantung kertas ini dapat ditempeli strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong.

Kedua, pemanfaatan limbah, yaitu suatu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan. Usaha pemanfaatan limbah ini merupakan alternatif minimisasi limbah yang dapat memberikan nilai ekonomis berupa pengurangan biaya pembuangan limbah dan pengadaan bahan baku. Adapun teknik-teknik pemanfaatan limbah yang dapat dilakukan berupa: Recovery (perolehan kembali), Reuse (penggunaan kembali), dan Recycle(daur ulang).

Mecerahkan RS

Dengan usaha minimisasi limbah RS tersebut, paling tidak akan memberi dampak positif pada kondisi RS yang lebih cerah karena terhindar dari aneka infeksi nosokomial atau penularan penyakit dan pencemaran lingkungan. Kecerahan rumah sakit ini, tentu akan semakin cerah lagi, apabila diimbangi dengan peningkatan kinerja rumah sakit lainnya, karena minimisasai limbah RS ini hanya merupakan salah satu indikator dari penilaian kinerja RS secara umum.

Berikut ini ada lima faktor yang menjadi indikator penilaian kinerja rumah sakit. Pertama, kepuasan pasien, yakni bagaimana indikator ini dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Kedua, pelayanan medik. Jumlah indikatornya sangat banyak, antara lain indikator di bidang gawat darurat, bedah, penyakit dalam, anak, radiologi, laboratorium, dan lainnya. Juga indikator untuk keseluruhan rumah sakit misalnya angka kematian dan angka perawatan ulang pasien.

Ketiga, efisiensi. Yakni indikator di bidang keuangan meliputi rentabilitas, likuiditas, dan profit margin. Di bidang produktivitas tempat tidur mencakup BOR (Bed Occupancy Rate), ALOS (Average Length of Stay), dan lainnya. Keempat, kepuasan staf dan karyawan, juga merupakan indikator untuk menilai kinerja rumah sakit. Dan kelima, kualitas ksehatan lingkungan. Hal ini terkait dengan penanganan limbah, sanitasi, pengamanan terhadap risiko keselamatan, dll.

Akhirnya, melalui akreditasi RS, kelima kelompok unsur ini diukur apakah memenuhi standar yang berlaku yang telah ditentukan atau tidak. Dari hasil pengukuran ini, baik dalam kelompok struktur atau proses atau pun outcome akan menunjukkan rumah sakit ini sudah berkualitas atau belum. Dan bila kelima unsur ini ditangani oleh pihak manajemen rumah sakit secara komprehensif dan terintegrasi maka kualitas pelayanan tentu akan meningkat. Jadi, tidak berlebihan bila minimisasi limbah rumah sakit diterapkan, maka rumah sakit akan semakin cerah. ***


Arda Dinata adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.
PENGELOLAAN sampah medis rumah sakit (RS) di Jawa Barat, khususnya RS milik pemerintah (termasuk puskesmas) sejauh ini masih carut-marut. Padahal, sampah medis merupakan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) yang berpotensi menularkan berbagai penyakit infeksi.
=======

Yuk.., update informasi seputar dunia sanitasi dan kesehatan lingkungan di website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com

Perlunya Membangun TPSA yang Sanitair:
Suatu program pengelolaan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan hingga tahap disposalnya (pembungan akhir) dengan baik.
https://insanitarian.com/2019/08/04/perlunya-membangun-tpsa-yang-sanitair/

Menjaga Perut:
Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya.
https://insanitarian.com/2019/08/17/menjaga-perut/

Ekologi Manusia:
Pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini.
https://insanitarian.com/2019/08/25/ekologi-manusia/

Agroperhutanan Menjanjikan Kerimbunan Vegetasi:
Kalau kita berpikir bijaksana, keberadaan sistem agroperhutanan tradisional itu dapat beradaptasi terhadap perubahan biofisik dan sosial-ekonomi masyarakat.
https://insanitarian.com/2022/01/01/agroperhutanan-menjanjikan-kerimbunan-vegetasi/

Aspek Teknis Dalam Penyehatan Rumah:
Untuk menggapai kondisi rumah yang memenuhi kebutuhan, tentu kita harus memperhatikan aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan usaha penyehatan rumah berikut ini.
https://insanitarian.com/2022/01/02/aspek-teknis-dalam-penyehatan-rumah/

Bagaimana Mendaur Ulang Sampah?
Sebagian besar sampah modern memang tidak bisa membusuk namun tetap utuh sampai bertahun-tahun lamanya. Sehingga dengan mendaur ulang berarti kita bisa mengurangi sampah yang dibuang.
https://insanitarian.com/2022/01/03/bagaimana-mendaur-ulang-sampah/

Minimisasi Limbah Bikin Rumah Sakit Cerah:
Para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya.
https://insanitarian.com/2022/01/20/minimisasi-limbah-bikin-rumah-sakit-cerah/

Manusia dan Lingkungan, Kunci Atasi Masalah Kesehatan Lingkungan:
Manusia dan lingkungan. Inilah dua kata yang saling berhubungan. Dari aktivitas keduanya, permasalahan kesehatan lingkungan muncul silih berganti dalam hidup masyarakat Indonesia. Begitu pun sebaliknya, kalau kita analisis dari aktivitas manusia dan lingkungan itu merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
https://insanitarian.com/2022/01/21/manusia-dan-lingkungan-kunci-atasi-masalah-kesehatan-lingkungan/

Vaksin, Komunikasi, dan Risiko Kesehatan:
Perlu pengembangan sistem pemantauan komunikasi untuk mendeteksi kebutuhan informasi/berita maupun informasi tentang rumor atau hoaks; merencanakan manajemen rumor, termasuk media sosial; serta mengembangkan kapasitas dan sumber daya untuk melawan hoaks.
https://insanitarian.com/2022/01/22/vaksin-komunikasi-dan-risiko-kesehatan/

Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari keberadaan sampah menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius.
https://insanitarian.com/2022/01/23/elemen-fungsional-sistem-pengelolaan-sampah/

Manajemen Pengendalian Pencemaran Udara Ruangan:
Tercetusnya kondisi pencemaran udara di ruangan seperti di atas, jelas-jelas akan berpengaruh bagi kesehatan manusia yang ada di ruangan tersebut. Pengaruh tersebut terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui udara). Pencemaran udara ini akan berpengaruh terhadap angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dari berbagai jenis penyakit.
https://insanitarian.com/2022/01/24/manajemen-pengendalian-pencemaran-udara-ruangan/

Untuk Update artikel terbaru langsung kunjungi website SANITASI INDONESIA di link ini 👉 www.insanitarian.com
Salam
Arda Dinata

===========

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. Menurut Setiawan, estimasi rata-rata produksi limbah medis di seluruh RS di Jabar tahun 2004 adalah sekitar 3.500 kilogram per hari. Rata-rata tempat tidur di RS setiap hari menghasilkan 0,3 kg sampah medis. Limbah medis padat harus dibakar dalam insinerator dua bilik dengan panas lebih dari 1.000 derajat Celcius. Sementara itu, limbah cair diolah dengan instalasi pengelola air limbah.

Data lain dari hasil penelitian Litbang Depkes RI (tahun 1997/1998), kuantitas limbah padat RS tipe C di Jabotabek adalah 5–20 kg/pasien (36,7%), 20–40 kg/pasien (25,2%), 40–60 kg/pasien (20%) dan 60–100 kg/pasien (19,1%). Sementara itu, dalam profil kesehatan Indonesia (Depkes, 1997), diungkapkan seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 RS di Jawa dan Bali menunjukkan, rata-rata produksi sampah kering 3,2 kilogram/ tempat tidur/hari, dan produksi limbah cair 416,8 liter/tempat tidur/hari. Di negara maju, jumlah limbah RS diperkirakan 0,5 -0,6 kilogram/tempat tidur/hari.

Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi limbah padat 76,8 persen dan limbah infektius 23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton/hari dan produksi limbah cair 48.985,70 ton/hari. Dapat dibayangkan betapa besar potensi RS untuk mencemari lingkungan dan kemungkinan menyebabkan kecelakaan serta penularan penyakit.

Minimisasai Limbah RS

Melihat fakta masalah limbah di RS tersebut, maka para pengelola RS sudah selayaknya menerapkan program minimisasi limbah untuk mengamankan RS dari terjadinya pencemaran dan penularan aneka kuman penyakit dari limbah yang dihasilkannya. Minimisasi limbah (waste minimization) yaitu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas (daya racun), dan tingkat bahaya yang keluar ke lingkungan dengan jalan reduksi pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah itu sendiri.

Pertama, reduksi limbah pada sumbernya. Reduksi pada sumber merupakan upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada sumbernya. Langkah ini diambil sebagai prioritas atas dasar pertimbangan antara lain meningkatkan efisiensi kegiatan, biaya pengolahannya relatif murah dan pelaksanaannya relatif mudah.

Berbagai cara yang digunakan untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah (1). House keeping yang baik, dilakukan demi menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjadi dengan sebaik mungkin. (2). Segregasi aliran limbah. Adalah memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengolahan limbah.

(3). Melakukan preventive maintenance, yaitu pemeliharaan/ penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan berdasarkan perkiraan waktu kerusakan alat. (4). Pengelolaan bahan (material inventory). Berarti suatu upaya agar persediaan bahan selalu cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan terkontrol sehingga tidak terjadi kerusakan bahan.

(5). Pemilihan teknologi dan proses yang tepat untuk mengeluarkan limbah B3 dengan efisiensi yang cukup tinggi, sebaiknya dilakukan sejak awal pengembangan rumah sakit baru atau penggantian sebagian unitnya.

(6). Melalui subtisuti bahan atau dalam hal ini penggunaan kantung limbah dengan warna berbeda untuk memilah-milah limbah di tempat sumbernya, misalnya limbah klinik dan bukan klinik. Kantung plastik cukup mahal, sebagai gantinya dapat digunakan kantung kertas yang tahan bocor, dibuat secara lokal sehingga mudah diperoleh. Kantung kertas ini dapat ditempeli strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong.

Kedua, pemanfaatan limbah, yaitu suatu upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar ke lingkungan. Usaha pemanfaatan limbah ini merupakan alternatif minimisasi limbah yang dapat memberikan nilai ekonomis berupa pengurangan biaya pembuangan limbah dan pengadaan bahan baku. Adapun teknik-teknik pemanfaatan limbah yang dapat dilakukan berupa: Recovery (perolehan kembali), Reuse (penggunaan kembali), dan Recycle(daur ulang).

Mecerahkan RS

Dengan usaha minimisasi limbah RS tersebut, paling tidak akan memberi dampak positif pada kondisi RS yang lebih cerah karena terhindar dari aneka infeksi nosokomial atau penularan penyakit dan pencemaran lingkungan. Kecerahan rumah sakit ini, tentu akan semakin cerah lagi, apabila diimbangi dengan peningkatan kinerja rumah sakit lainnya, karena minimisasai limbah RS ini hanya merupakan salah satu indikator dari penilaian kinerja RS secara umum.

Berikut ini ada lima faktor yang menjadi indikator penilaian kinerja rumah sakit. Pertama, kepuasan pasien, yakni bagaimana indikator ini dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Kedua, pelayanan medik. Jumlah indikatornya sangat banyak, antara lain indikator di bidang gawat darurat, bedah, penyakit dalam, anak, radiologi, laboratorium, dan lainnya. Juga indikator untuk keseluruhan rumah sakit misalnya angka kematian dan angka perawatan ulang pasien.

Ketiga, efisiensi. Yakni indikator di bidang keuangan meliputi rentabilitas, likuiditas, dan profit margin. Di bidang produktivitas tempat tidur mencakup BOR (Bed Occupancy Rate), ALOS (Average Length of Stay), dan lainnya. Keempat, kepuasan staf dan karyawan, juga merupakan indikator untuk menilai kinerja rumah sakit. Dan kelima, kualitas ksehatan lingkungan. Hal ini terkait dengan penanganan limbah, sanitasi, pengamanan terhadap risiko keselamatan, dll.

Akhirnya, melalui akreditasi RS, kelima kelompok unsur ini diukur apakah memenuhi standar yang berlaku yang telah ditentukan atau tidak. Dari hasil pengukuran ini, baik dalam kelompok struktur atau proses atau pun outcome akan menunjukkan rumah sakit ini sudah berkualitas atau belum. Dan bila kelima unsur ini ditangani oleh pihak manajemen rumah sakit secara komprehensif dan terintegrasi maka kualitas pelayanan tentu akan meningkat. Jadi, tidak berlebihan bila minimisasi limbah rumah sakit diterapkan, maka rumah sakit akan semakin cerah. ***


Arda Dinata adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.

Postingan Populer

 

Klik Menu Profesi Sanitarian:
  

  

  

  

 

WWW.ARDADINATA.COM